Udin Si Pemalas
Udin Si
Pemalas
Karya :
Rizky Trijulian P.
Kelas: XI IPA 1
Kelas: XI IPA 1
Pada
hari senin, di kelas diberitahukan oleh guru fisika. Minggu depan akan diadakan
ulangan untuk nilai harian. Teman dekatnya Udin yaitu Adam dan Adit mengajak
untuk belajar bersama karena materi yang akan diulangankan cukup sulit. Tetapi,
dengan adanya belajar bersama dapat memudahkan dalam pemahaman materi dan ada
Adam. Adam terbilang anak yang pintar dan mengerti dengan materi yang akan
diulangankan. Namun, Udin ketika diajak untuk belajar bersama malah menolaknya
karena masih lama waktunya. Kata Adam “Kalau belajar sehari sebelum ulangan
tidak akan mengerti.” Ujar Adam, tetapi Udin membantahnya “ Fisika mah masih
terlalu mudah, mending sekarang kita main aja.” Ujar Udin dengan nada sombong.
Adam dan Adit kesal, mereka pun langsung pergi meninggalkannya.
Dua
hari sebelum ulangan, Udin melihat Adit dan Adam sedang belajar, tetapi Udin
malah meledek mereka “ Ga bosen belajar terus?,
hayu atuh main.” Kemudian Adit menjawab “Biarin yang penting ngerti,
daripada main terus gangerti apalagi sampai dapet nilai jelek.” Ujar Adit
dengan nada bercanda, Udin ketika diberitahu seperti itu bukannya malah
menerima tetapi marah. Udin langsung kembali bermain dan mereka melanjutkan
belajar bersamanya sambil tertawa karena membuat Udin kesal.
Sehari
sebelum ulangan, Udin memulai belajarnya namun tidak dilakukan sehari penuh
melainkan baru memulainya pada saa malam hari. Ketika membaca buku, Udin
kebingungan dan tidak mengerti apapun yang ia baca. Pada malam itu, Udin ingin
ke rumah Adit namun mereka sedang musuhan dan jika ingin kerumah Adam harus
menempuh jarak yang cukup jauh yang pada saat itu sudah terlalu larut untuk
keluar rumah.
Hari
ulangan pun tiba, pada saat dimulai Adam dan Adit lancar mengerjakan soal –
soal tersebut. Namun, berbanding terbalik dengan Udin. Pada saat ulangan, Udin
hanya bisa terdiam karena tidak mengerti satu pun soal tersebut. Udin pun
melakukan hal yang tidak semestinya dilakukan karena dia masih ingin
mendapatkan nilai, yaitu dengan menyontek. Pada saat menyontek, Udin ketahuan
oleh guru dan kertas tersebut pun diambil oleh gurunya. Udin sangat menyesal
pada saat itu juga karena melakukan hal itu dan tidak belajar dari jauh jauh
hari.
Pada
pertemuan selanjutnya, hasil ulangan pun dibagikan. Adam mendapatkan nilai
tertinggi dikelas dan Adit hanya beda dikit dengan Adam. Namun, berbeda dengan
Adam yang hanya tertunduk karena tidak memiliki nilai dan sangat menyesal telah
melakukan hal tersebut. Dimulai dari situ, Udin langsung memperbaiki dirinya agar
tidak melakukan hal tersebut lagi.
Komentar
Posting Komentar